Thursday, October 16, 2025
HomePendidikanOrang Tua Siswa di Makassar Tak Perlu Beli Seragam

Orang Tua Siswa di Makassar Tak Perlu Beli Seragam

Panritanews.com | Pemerintah Kota Makassar menyiapkan langkah konkret membantu orang tua siswa jelang tahun ajaran baru. Mulai Juli ini, sebanyak 66 ribu paket seragam sekolah gratis akan disalurkan kepada murid baru tingkat SD dan SMP, Program ini tak sekadar soal bantuan pakaian, tapi juga bagian dari upaya menciptakan ruang pendidikan yang bersih dari pungutan liar (pungli).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Makassar, Achi Soleman, menegaskan bahwa program ini telah memasuki tahap finalisasi dan ditargetkan mulai berjalan saat siswa baru masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026.

“Alhamdulillah, bulan Juli ini kita mulai semua masih berproses, mulai dari entry meeting hingga finalisasi dokumen pengadaan, Tapi target penyaluran tetap kami kejar,” ujar Achi, Jumat (11/7/2025).

Sebanyak 33 ribu murid baru telah terdata sebagai penerima tahap awal, masing-masing mendapatkan dua pasang seragam dan untuk siswa SD akan disalurkan seragam putih merah, sementara SMP akan menerima putih biru.

“Total 66 ribu paket seragam kita siapkan. Siswa SD sekitar 19 ribu dan SMP 14 ribu. Masing-masing dapat dua stel,” jelas Achi.

Namun, seragam bukan satu satunya hal yang ditekankan pemerintah. Sejalan dengan program ini, Pemkot Makassar juga memperkuat kebijakan lama,  sekolah tidak boleh menjual seragam atau atribut apa pun kepada siswa.

Larangan ini merupakan bagian dari strategi pencegahan korupsi di sektor pendidikan, sesuai arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Achi menyebutkan, masih banyak sekolah yang menjual atribut demi keuntungan internal dan ini tak bisa lagi ditoleransi.

“Kami ingin menutup ruang praktik pungli. Sekolah cukup mendidik, bukan berdagang. Silakan masyarakat membeli atribut di luar, termasuk dari UMKM,” tegas Achi.

Pemerintah memberi keleluasaan kepada orang tua membeli kebutuhan seperti seragam olahraga dan batik secara mandiri di luar sekolah. Bahkan, siswa kelas 2 dan 3 dibolehkan tetap menggunakan seragam lama selama masih layak.

“Yang penting sesuai jadwal pemakaian. Hari Senin sampai Kamis gunakan seragam utama. Hari Jumat, seragam olahraga,” tambahnya.

Achi menjelaskan bahwa pembiayaan program ini berasal dari hasil efisiensi anggaran, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang mengarahkan pemerintah daerah memprioritaskan belanja sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

“Ini wujud nyata dari visi Appi-Aliyah. Kami ingin pendidikan Makassar benar-benar ramah dan bebas dari beban tambahan yang tak perlu,” katanya merujuk pada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham.

(Anr)

 

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments