Panritanews.com | Polewali Mandar, Sulawesi Barat – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Polewali Mandar menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polewali Mandar Senin, (4/11/2024) Aksi ini menyuarakan tuntutan agar KPU dan Bawaslu menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada 2024 di wilayah tersebut.
Massa PMII membawa spanduk dan poster bertuliskan kritik yang menyerukan Bawaslu dan KPU agar menjalankan tugas dengan independen dan tidak memihak. Mereka menegaskan pentingnya menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat dalam proses demokrasi. “PMII Kawal Pilkada, Tegakkan Keadilan,” tulis salah satu spanduk mereka, menunjukkan komitmen PMII dalam mengawasi proses pemilu.
Koordinator aksi dari PMII menekankan kekhawatiran mahasiswa terhadap potensi ketidaknetralan aparat negara dan penyelenggara pemilu. “Kita tidak inginkan ada oknum penyelenggara memihak ke salah satu Paslon,” ujar salah satu peserta aksi. Menurutnya, ketidaknetralan ini berpotensi merusak proses demokrasi yang adil dan jujur.
Dalam manifesto aksi yang dibagikan, PMII menuntut dua hal utama: netralitas KPU dan Bawaslu dalam menjalankan tugasnya, serta pengawasan terhadap netralitas ASN dan Aparat Pemerintah pada Pilkada 2024.
Sementara itu, Komisioner KPU Polman, Andi Rannu, menegaskan bahwa netralitas dan kemandirian merupakan prinsip dasar penyelenggara pemilu. “Netralitas bagi kami adalah nilai dasar. Itu merupakan ujian pertama yang kami lalui saat mengikuti seleksi sebagai penyelenggara,” katanya kepada para mahasiswa. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang menyuarakan pentingnya netralitas dan berjanji bahwa KPU tetap berkomitmen menjaga integritas dalam Pilkada.**
(A.Mirsa)
